Pewarta.TV, Jember – Gara-gara jembatan hilang tersapu banjir, sejumlah siswa asal Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember Jawa Timur terpaksa menyeberangi sungai menggunakan rakit untuk pergi ke sekolah. Tak adanya akses lain memaksa para siswa harus bertaruh nyawa menaiki rakit bambu di tengah derasnya arus sungai
Bukan tanpa alasan, sebab satu-satunya jembatan yang menghubungkan antara desa Mulyorejo dengan desa Sanenrejo tempat sekolah mereka berada hilang akibat tersapu banjir luapan sungai sanenrejo 22 Desember lalu
Jika beruntung, para siswa ini akan dibantu warga menyeberangi sungai dengan rakit, namun jika tak ada rakit, mereka harus rela menunggu lebih lama di bibir sungai sampai ada warga yang datang untuk menggendong ataupun menuntun berjalan hingga ke seberang sungai
Tak adanya akses lain, memaksa para siswa harus bertaruh nyawa menaiki rakit bambu di tengah derasnya arus sungai
Dikatakan Sinta Safitri untuk pergi ke sekolah setiap hari harus menyeberangi sungai dan naik gethek atau digendong warga
“Ya terpaksa karena jembatanya terbawa banjir, jadi kita kalau ke sekolah harus menyeberang menggunakan gethek atau digendong oleh warga” ujarnya, Kamis (16/1/2025)
Dikatakan AKP Heri Supadmo, Kapolsek Tempurejo Puluhan siswa asal Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, terpaksa bersekolah di sejumlah sekolah baik SD maupun SMP di kecamatan tetangga yakni kecamatan tempurejo, karena di desa mereka jauh dari sarana pendidikan
“ Jadi pada desember lalu jembatan penghubungnya hanyut dibawa banjir, untuk bersekolah mereka para siswa baik SD maupun SMP harus menyeberangi sungai dengan rakit bambu karena minimnya prasarana” ungkap AKP Heri Supadmo
“ Jadi kami, bersama koramil dan warga selalu bersiap berada di sungai untuk menyeberangkan anak-anak bersekolah” tambahnya (red)