Pewarta.TV, Magetan – Kasus virus mulut dan kuku (PMK) terjadi di wilayah Magetan Jawa Timur membuat kondisi pasar hewan di Magetan saat ini lumpuh, tidak terdapat hewan ternak sapi biasa dijual belikan. Anggota DPRD setempat berharap pemkab tanggapi serius
Kondisi pasar sapi di Magetan akibat terdampak penyebaran virus pmk, terjadi dua minggu terakhir menyebar luas dengan cepat di Magetan
Akibat wabah virus pmk, menjangkit hewan ternak sapi, lokasi pasar sapi di wilayah Magetan lumpuh, tidak ada aktifitas jual beli, biasanya ramai digunakan oleh para peternak maupun pembeli
Seperti terjadi di lokasi pasar sapi desa Selopanggung, Kecamatan Ngariboyo saat ini kondisi pasar sepi, peternak atau pedagang sapi khawatir sapi miliknya terjangkit virus pmk
Dikatakan Slamet, pedagang sapi, ia khawatir membawa sapi biasa jual ke pasar, sebab saat ini terjadi penyebaran virus pmk, membuat ratusan ekor sapi alami kelumpuhan dan puluhan mati terkapar
“ Ya kita khawatir dengan virus ini, jadi kita bawa dagannga sedikit, toh pasar juga sepi pembeli akibat dari penyakit ini” kata Slamet, Selasa (31/12/2024)
Sementara Nahar Ali Mukti, anggota DPRD Magetan mendorong pemkab segera menangani permasalahan ini, saat ini sudah dalam kondisi darurat, meresahkan peternak dan warga
“ Pemerintah harus hadir dalam kondisi seperti ini, harus sigap karena sudah darurat dan warga resah dengan masalah ini “ kata Nahar saat meninjau pasar hewan di desa Selopanggung
Ia menambahkan, terlebih saat ini pemerintah pusat sedang mencanangkan swambada pangan, program makan gratis menuju indonesia emas, namun kondisi ini bila tidak segera sapi di Magetan terancam punah
“ Saat pemerintah mencanangkan swambada pangan, program makan gratis menuju indonesia emas, tentu maslah pmk ini sesegera mungkin dilakukan penindakan yang serius agar tak terancam keberadaan hewan khususnya sapi di Magetan” tandasnya (jk)