Pewarta TV, Ponorogo – Sekretaris Kementerian Koordinator (Sesmenko) Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Ponorogo sekaligus meninjau dan mengadakan rapat koordinasi terkait pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) di Kecamatan Sampung, Selasa (28/01/2025).
Didampingi, Anggota Komisi V DPR RI, Ali Mufthi, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Sekretaris Daerah Agus Pramono serta sejumlah Kepala OPD terkait, Susiwijono melihat secara langsung proses pembangunan MRMP serta membahas isu strategis terkait pembiayaan dan pengembangan sarana prasarana di lokasi pembangunan monumen setinggi 126 meter tersebut.
“Kami melihat secara langsung, tahapan pembangunan monumen reog ini terus berjalan dengan lancar. Sekaligus kami lakukan pembahasan secara intensif dengan pihak terkait, karena ada perubahan dan penyesuaian dari rencana awal pembangunan”, ujar Sesmenko Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso kepada awak media.
Pihaknya mendorong pembangunan monumen reog tersebut terus berlanjut agar segera selesai. Karena masih banyak hal yang harus dipikirkan bersama usai main building nya selesai yakni sarana pendukung dan ekosistem pariwisatanya.
“Membangun MRMP ini tidak hanya soal pembiayaan, program-program yang akan dijalankan pun juga perlu disinkronkan dengan kementerian atau lembaga terkait termasuk dukungan semua masyarakat Ponorogo”, imbuhnya.
Sementara itu, Kang Bupati Sugiri Sancoko menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat melalui Kemenko Bidang Perekonomian dan DPR RI, yang menyempatkan dan turun langsung demi percepatan pembangunan MRMP di Sampung tersebut.
“Target kami, Maret 2025 ini bangunan MRMP selesai dikerjakan. Selain itu, kami juga fokus menyiapkan museum yang tak hanya menampilkan artefak, tetapi juga narasi sejarah perjalanan Ponorogo dari berbagai aspek, mulai seni, budaya, agama, hingga pertanian,” jelas Kang Giri.
Bupati Sugiri menyebut pemerintah daerah tengah menjajaki berbagai skema, termasuk Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) karena kekuatan fiskal yang terbatas. Untuk itu, dirinya juga menegaskan pentingnya gotong royong untuk mewujudkan impian tersebut.
“Dengan keterbatasan yang ada saat ini, kami yakin mimpi ini bisa menjadi kenyataan, karena Monumen Reog dan Museum Peradaban ini kami proyeksikan sebagai ikon budaya sekaligus penggerak ekonomi baru di wilayah Ponorogo” tandasnya Kang Giri. (adv/ns)
Respon (1)