Example 728x250
Budaya

Diakui ICH UNESCO, Seni Reog Ponorogo Tampil Serentak Sedunia

204
×

Diakui ICH UNESCO, Seni Reog Ponorogo Tampil Serentak Sedunia

Sebarkan artikel ini
Sebagai wujud rasa syukur atas diakuinya Reog Ponorogo menjadi bagian dari Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Pemkab Ponorogo bersama seniman reog mengadakan pagelaran reog di depan Paseban Alun - alun Ponorogo, Minggu (22/12/2024).

Pewarta.TV, Ponorogo – Sebagai wujud rasa syukur atas diakuinya Reog Ponorogo menjadi bagian dari Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Pemkab Ponorogo bersama seniman reog mengadakan pagelaran reog di depan Paseban Alun – alun Ponorogo, Minggu (22/12/2024).

Tak hanya di Ponorogo, pagelaran reog ini juga tampil serentak di seluruh dunia. Mulai dari Reog Ponorogo di Kementerian Kebudayaan, Singo Wiromo Hongkong, Reog Jangkar Bumi Australia, Singo Lodoyo USA, Singo Mudho Korea Selatan dan beberapa komunitas reog dari belahan dunia lainnya.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko menjelaskan bahwa tampilnya reog serentak di seluruh dunia ini merupakan hasil kerja keras dan do’a masyarakat Ponorogo terutama para seniman reog dan tokoh – tokohnya sehingga Reog Ponorogo bisa mendunia dan menjadi bagian dari Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO.

“Ini wujud syukur kami bersama masyarakat dan seniman reog seluruh dunia. Reog telah diakui dunia dengan kiblatnya di Kabupaten Ponorogo”, jelas Sugiri Sancoko.

Menurut Kang Giri, Reog tidak lagi sebatas kesenian belaka, namun sekarang ini reog sudah menjadi lifestyle, yang mempengaruhi perilaku dari masyarakat Ponorogo. Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat dan pihak terkait untuk terus menjaga, melestarikan dan mengembangkan bersama – sama kesenian adiluhung ini.

“Mari kita jaga dan lestarikan seni reog ini demi kemajuan Ponorogo. Yang nantinya juga bisa meningkatkan perekonomian serta bisa mengangkat harkat martabat warga Ponorogo di mata dunia”, tegasnya.

Kang Bupati Sugiri mengingatkan semua pihak bahwa ke depan akan mempunyai pekerjaan rumah bersama. Usai diakui UNESCO, Reog Ponorogo akan menjadi episentrum budaya, sehingga tidak hanya berdampak pada ekonomi saja, tetapi menimbulkan efek positif yang luar biasa.

“Reog akan terus memberikan energi positislf bagi dunia, karena didalamnya ada pendidikan karakter, tingkah laku, sopan santun. Sehingga bisa membentuk karakter masyarakat Ponorogo yang hebat”, tandas Kang Giri. (ns)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *