Example 728x250
Serba-Serbi

Malam Tujuh Syawal Warga Magetan Lestarikan Tradisi Kopatan

161
×

Malam Tujuh Syawal Warga Magetan Lestarikan Tradisi Kopatan

Sebarkan artikel ini

Pewarta.TV, Magetan – Pasca perayaan hari raya idul fitri 1446 hijriah, banyak cara dilakukan warga, umat muslim di Magetan Jawa Timur, salah satunya dengan menggelar acara tradisi kopatan atau selamatan ketupat

Warga di desa Balaigondo, Kecamatan Ngariboyo Magetan, berkumpul menggelar doa Bersama di malam tujuh syawal dengan membawa ketupat sayur dan anekan jajan

Tradisi turun temurun nenek moyang ini, tradisi memperingati malam tujuh syawal menandai tujuh hari setelah hari raya lebaran idul fitri dengan saling memaafkan, berbagi merajut kerukunan

Tampak warga memanjatkan doa, memohon ampunan, keselamatan, keberkahan di malam tujuh syawal, selama bulan ramadhan dan lebaran diberi kelancaran dan keberkahan

Dikatakan Mulyono, pemimpin doa tradisi kopatan, kegiatan ini melestarikan tradisi nenek moyang di malam tujuh syawal, agar tradisi tidak punah termakan zaman.

“Tradisi kuputan ini terus kita lestarikan agar tidak punah, kopat yang berarti lepat (salah), sedangkan lepet yang berarti selamat, jadi saling memaafkan dan memohon keselematan setelah menjalankan puasa Ramadhan” kata Mulyono, Minggu (6/4/2025)

Usai berdoa warga melakukan makan ketupat sayur bersama. (ik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *