Pewarta.TV, Magetan – Pasca perayaan hari raya idul fitri 1446 hijriah, banyak cara dilakukan warga, umat muslim di Magetan Jawa Timur, salah satunya dengan menggelar acara tradisi kopatan atau selamatan ketupat
Warga di desa Balaigondo, Kecamatan Ngariboyo Magetan, berkumpul menggelar doa Bersama di malam tujuh syawal dengan membawa ketupat sayur dan anekan jajan
Tradisi turun temurun nenek moyang ini, tradisi memperingati malam tujuh syawal menandai tujuh hari setelah hari raya lebaran idul fitri dengan saling memaafkan, berbagi merajut kerukunan
Tampak warga memanjatkan doa, memohon ampunan, keselamatan, keberkahan di malam tujuh syawal, selama bulan ramadhan dan lebaran diberi kelancaran dan keberkahan
Dikatakan Mulyono, pemimpin doa tradisi kopatan, kegiatan ini melestarikan tradisi nenek moyang di malam tujuh syawal, agar tradisi tidak punah termakan zaman.
“Tradisi kuputan ini terus kita lestarikan agar tidak punah, kopat yang berarti lepat (salah), sedangkan lepet yang berarti selamat, jadi saling memaafkan dan memohon keselematan setelah menjalankan puasa Ramadhan” kata Mulyono, Minggu (6/4/2025)
Usai berdoa warga melakukan makan ketupat sayur bersama. (ik)