Pewarta.TV, Magetan – Dampak penyebaran virus PMK. Penyakit Mulut dan Kuku menjangkit hewan ternak sapi di Magetan Jawa Timur, selain mengancam pabrik penyamakan kulit juga mengancam keberadaan produksi kerajinan kulit di wisata sentral kerajinan kulit, kwalitas produk menurun
Kantor dinas peternakan dan perikanan setempat, kewalahan mengahadapi pandemi, penyebaran virus wabah pmk, penyakit mulut dan kuku
Data di kantor dinas perternakan dan perikanan setempat, ratusan ekor hewan ternak sapi sakit hingga mati, membuat populasi hewan ternak sapi di wilayah Magetan saat ini mengalami kepunahan
Hal itu berdampak berkurangnya produksi penyamakan kulit di lokasi pabrik kulit, selain itu juga mengancam keberadaan perajin aneka kerajinan kulit di wisata sentral kerajinan kulit Magetan
Seperti dialami perajin kerajinan kulit sepatu, sandal, jaket, tas, ikat pinggang, semuanya dari bahan baku kulit sapi, sehingga produksifitas turun
Dijelaskan Eko Patrianto, dampak wabah pmk menjangkit hewan sapi, saat ini di rasakan penyamak kulit di pabrik, namun hal itu juga akan merambah ke produksifitas kerajinan kulit magetan
“ Memang dampaknya belum begitu terasa, karena pengrajin kulit ini memproses kimia dulu sebelum digunakan, ya dampaknya kualitas akan menurun” ungkapnya, Sabtu (11/1/2025)
Eko Patrianto berharap pemkab serius menanangi wabah pmk menjangkit sapi, sehingga penyamak kulit, perajin kulit di sentral kerajinan kulit Magetan dapat bertahan, tidak terancam bangkrut
“ Dinas terkait untuk segera menangani hal ini sehingga terjadi degradasi yang akhirnya mengurangi mutu kulit yang mengacam para perajin kulit di Magetan” pungkasnya (jk)