Pewarta.TV, Magetan – Saat ini penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK) menjangkit hewan ternak sapi di wilayah Magetan Jawa Timur kian meluas tidak terkendali. Hal itu mengancam populasi hewan ternak sapi di Magetan terlebih saat hari raya kurban. Menyikapi hal itu wakil ketua DPRD Jawa Timur menganggap upaya penanganan tidak maksimal
Hingga kini penyebaran virus pmk menjangkit hewan ternak sapi di wilayah magetan jawa timur terus meluas tidak terkendali, puluhan sapi mati mendadak, ratusan sakit
Menyikapi hal itu petugas gabungan dari dinas peternakan perikanan Magetan, disperindag, BPBD gencar melakukan upaya pencegahan dengan menyemprotkan cairan ke lokasi pasar hewan
Untuk memastikan kondisi pasar hewan aman, mulai ada upaya pemutusan mata rantai penyebaran pmk, wakil ketua DPRD Jatim Deni Wicaksono meninjau pasar hewan di Magetan
Menurut Deni Wicaksono, beberapa minggu terakhir laporan data masuk di DPRD Jatim penyebaran virus pmk kian mengganas, butuh perhatian serius
“ Kita melihat kondisi di lapangan, terkait dengan wabah pmk yang kembali marak lagi, beberapa tahun lalu muncul dan tahun ini muncul kembali dan banyak peternak menyampaikan jauh lebih ganas dari yang sebelumnya, karena jangka waktu terserang kemudian hewan ternak itu mati sangat cepat “ ungkap Deni, Kamis (16/1/2025)
Saat ini pemerintah daerah Jawa Timur, Pusat harus menetapkan status pmk menjadi wabah nasional, sebab mengancam populasi hewan ternak sapi yang merugikan warga maupun peternak sapi
Deni Wicaksono menambahkan, upaya antisipasi pemerintah provinsi, melalui kantor dinas peternakan, perikanan untuk menyelamatkan sapi warga atau peternak terus dilakukan agar populasi hewan sapi terancam punah, terlebih saat hari raya kurban 1446 hijriah
“ Kita bersama dinas terkait sudah banyak yang kita lakukan, jadi di bulan november 2024 drop obat-obatan, antibiotik dan lainya. Jumlah kasus cukup tinggi di Jawa Timur untuk itu kami mendorong pemerintah menaikan status dari pmk menjadi wabah nasioanal agar penangananya menyeluruh. Pemerintah provinsi Jawa Timur melalui dinas peternakan komitmen tinggi terhadap wabah ini, dan DPRD provinsi akan semaksimal mungkin mengupayakan ada penambahan anggaran untuk penanganan pmk” pungkasnya (jk)